Kamis, 31 Juli 2014

Moreanna

    Hai, namaku Amelia. Aku tinggal di Bandung tepatnya di Jl. Gatot Subroto. Kali ini aku akan menceritakan pengalaman yang menyeramkan dan tidak akan pernah aku lupakan. Kejadian ini terjadi 1 tahun lalu. Kala itu aku baru saja pulang sekolah setelah di antar oleh pacarku yang bernama Reza. Dirumah, orang tuaku sedang bersiap-siap untuk pergi, orang tuaku mengajakku untuk ikut menjenguk saudara ku yang masuk rumah sakit. Namun aku menolaknya, dengan alasan kebetulan hari ini aku punya banyak sekali pr, dan harus di kumpulkan besok. Orang tua ku pun lalu mengiyakannya dan pergi meninggalkan ku sendiri dirumah. Waktu menunjukan pukul 16.00 WIB saat orang tuaku pergi. Setelah semua pintu rumah ku kunci, lalu kuputuskan untuk mandi dan makan terlebih dahulu sebelum mengerjakan pr. Setelah itu akupun mulai mengerjakan pr di kamar. Kamar ku ber
ada di lantai atas, didepan kamar ku terdapat sebuah balkon yang mengahap halaman depan rumahku, di samping rumahku ada sedikit lahan yang terdapat beberapa lubang dan gundukan tanah yang tersebar dibeberapa titik. Rencananya lahan tersebut akan di tanami beberapa tanaman hias. Nah kebetulan kami sendiri yang mengerjakannya, mulai dari menggali tanah dan menanam bibit tanamannya. Orang tuaku adalah pencinta tanaman, mereka menyukai segala jenis tanaman-tanaman hias. Karena kami sendiri yang mengerjakannya prosesnya pun menjadi sedikit lama karena sering terhalang oleh kesibukan kami sendiri. Oleh sebab itu lahan tersebut terlihat acak-acakan.

    Cuaca hari itu sangatlah sejuk, jadi kuputuskan untuk membiarkan pintu yang menghubungkan balkon dan kamarku terbuka lebar, biar udara dalam kamarku menjadi sejuk. Begitu pikirku, ketika akan membuka pintu balkon, mataku menangkap sosok pria yang sedang berdiri mengahadap rumahku. Pria itu hanya terdiam dan seperti sedang melihat-lihat halamanku. Aku pun merasa aneh dan sedikit takut, lalu aku menelepon orang tuaku dan mengatakan keganjilan itu, orang tuaku lalu menelpon tetangga sebelah untuk mengecek rumahku. Namun menurut tetanggaku di depan rumah ku tidak terlihat siapapun. Dengan keganjilan yang masih menghinggapi fikiran ku, akhirnya aku memutuskan untuk mengerjakan pr saja. Halaman demi halaman, nomor demi nomor lalu kukerjakan dengan teliti. Waktu pun berjalan sangat cepat, ketika ku lihat jam dinding waktu menunjukan pukul 20.20 WIB. Berarti hampir 3 jam aku mengerjakan pr ini. Lelah, lalu akupun pergi ke ruang tv yang berada di lantai bawah. Saat ku tutup pintu balkon, dengan was-was ku tengok ke bawah, ternyata memang pria itu sudah menghilang. Mungkin tadi aku hanya berimajinasi saja. Karena tadi sore sebelum pulang kerumah aku dan pacarku Reza menonton sebuah video pendek di youtube yang berjudul MEREANA MORDEGARD GLESGORV di sebuah Cafe di daerah Bandung. Di bawah video itu tertulis keterangan bahwa ini adalah sebuah video kutukan. Kami tentu saja tidak mempercayainya, kami pikir itu adalah hal konyol. Video itu berisi seorang pria yang menatap tajam ke arah layar dengan background merah yang berdurasi 2 menit, dengan ending yang tiba-tiba wajah laki-laki tersebut berubah menyeringai kepada kami. Bukannya takut pacarku malah tertawa terbahak-bahak katanya video itu konyol sekali. Aku yang sejak 2 menit pertama memerhatikan mata pria itu menjadi sedikit takut karena.... aku sendiri tak tahu mengapa.

    Acara di tv malam ini tidak begitu ramai dan menarik, kulirik jam menunjukan pukul 21.00 namun orang tuaku belum saja pulang. Lalu aku pun  menelpon mereka, mereka mengabarkan kalau di jalan sedang macet dan mengatakan akan pulang sedikit malam. Mereka juga berpesan untuk tidak tidur malam dan megunci seluruh pintu rumah, karena mereka juga membawa kunci cadangan pintu depan. Ketika aku sedang asyik menonton tv tiba-tiba aku mendengar suara seperti ada seseorang yang sedang berjalan di halaman, ketika ku lihat di jendela ternyata tidak ada siapa-siapa. Aku pun kembali menonton tv,namun ketika sedang mengganti-ganti channel tv, aku merasa adanya kejanggalan. Seperti ada yang sedang memerhatikan aku di sebelah kiri tv, atau di jendela yang menghadap ke lahan yang masih acak-acakan tersebut. Ketika ku tengok ternyata..... ada sesosok wajah pria yang sedang melotot ke arahku lelaki itu melotot dengan pandangan yang menurutku sangat menyeramkan namun pandangannya terasa tidak asing, mata bulatnya kulit pucatnya dan giginya yang berantakan. Lalu tiba-tiba lelaki itu menyeringai ke arahku, akupun refleks memejamkan mata dan berteriak sekencang-kencangnya. Lalu beberapa menit kemudian kudengar ada orang-orang yang berlarian dan berteriak memanggil namaku. Ternyata itu adalah tetanggaku, beberapa tetanggaku berdatangan dan mendobrak pintu depan rumah. Mereka menenangkanku yang tidak berhenti berteriak. Lalu akupun menangis histeris didepan semua tetanggaku, setelah aku agak tenang aku pun mulai berani melihat ke sekeliling. Beberapa  tetanggaku memandangiku dengan bingung dan cemas. Lalu setelah aku di beri minum, aku pun menceritakan apa yang terjadi. Setelah mendegar ceritaku beberapa  tetanggaku ada yang kaget, lalu tetanggaku pun menelepon polisi karena takut kalau kalau lelaki tersebut adalah seorang penjahat atau perampok. Polisi pun lalu datang dan memeriksa seluruh rumah, aku dibawa tetanggaku untuk tinggal sejenak selama pemeriksaan dirumahku sedang berlangsung, tetanggaku juga menelepon orang tuaku untuk segera pulang. Ketika polisi sudah selesai memeriksa, mereka mengatakan bahwa rumahku aman-aman saja tidak ada barang yang hilang atau rusak. Namun mereka menemukan beberapa jejak kaki di halaman depan rumahku yang berlanjut kearah lahan pinggir rumahku  juga butiran-butiran tanah di karpet ruang tv, atau di tempat aku menonton dan melihat lelaki itu mengintip dari luar. DEG! Akupun tersadar bahwa ternyata lelaki itu tidak mengintip dari luar, ternyata lelaki itu ada di dalam rumahku tepatnya berada dibelakang ku, jendela itu hanya memantulkan bayangan wajah pria itu. Mungkin tadi karena aku terlalu ketakutan sampai aku tidak sadar bahwa ada bayanganku juga di sana. Dan sepertinya lelaki itu menyelinap dari halaman ku sejak tadi sore. Buktinya terdapat butiran-butiran tanah di karpet rumahku. Akhirnya orangtuaku pun pulang, mereka kaget dan bertanya-tanya apa yang terjadi, setelah di jelaskan oleh polisi. Ibuku menangis karena merasa bersalah telah meninggalkanku sendiri di rumah. Polisi lanjut bertanya padaku seperti apa ciri-ciri orang tersebut, setelah kuingat-ingat pria itu ternyata persis seperti wajah pria yang ada di youtube tadi. Polisi pun segera bertindak untuk mencari identitas pria tersebut. Namun berbulan-bulan lamanya polisi tidak dapat menemukan indetitas pria itu. Kini sudah setahun setelah kejadian tersebut, untungnya kejadian itu tidak terulang, dan kini aku sudah sedikit tenang. Namun ketenanganku berubah menjadi kecemasan karena tiba-tiba Reza mengatakan bahwa pada hari kejadian itu, waktu dia selesai mengantarkanku pulang dia melihat sesosok pria yang sedang berdiri di pagar depan rumahku. Lelaki itu berbaju putih lusuh dengan celana bahan hitam dan sepatu boot, namun Reza tidak melihat ke arah mukanya karena pria itu membelakanginya. Dia pikir itu keluarga atau teman kedua orang tuaku. Namun setelah hari itu, setiap dia mengantarku pulang dia selalu melihat pria itu berdiri di depan rumahku.

    “pengen deh aku tanya mau apa dia ke situ dari awal aku liat dia, tapi pria itu sama sekali ga balik ke arah aku, jadi aku takut dia teman/keluarga kamu. Cuma nih ya pas tiap aku nganter kamu pulang, kalo aku udah agak jauh tuh ya pas aku tengok belakang pria itu lagi-lagi udah ada depan pager rumah kamu. Gatau deh datengnya dari mana” jelas Reza. Reza baru mengatakannya sekarang karena dia sendiri mulai merasa ganjil dengan kehadiran pria tersebut. Aku sendiri sekarang merasa cemas lagi, karena ketakutan itu menghinggapiku sekali lagi.